BWF PAPUA : OTOASE Membahas Badminton dan Autisme | BWF INDONESIA

OTOASE-BWF-INDONESIA
Bagikan berita ini

Perayaan hari Autis sedunia jadi pada tanggal 2 april dan dibentuk oleh Amerika Serikat, Untuk membantu memperbaiki kualitas hidup bagi para autisme sedunia untuk dapat menikmati dengan sempurna kehidupan selayak bagaimananya kehidupan sosial yang setara.

Menurut Josh Cohen pembentuk olimpiade atlet bagi penyandang autis yang sedang berbincang dengan Raphael Tipua Otoase yang adalah pemain atlet Badminton Olimpiade khusus Papua New Guinea, Membahas mengenai kegiatan dan harapan bagi para penyandang Autis khususnya pada hari memperingati hari Autis sedunia.

Cohen dan Otoase saling berbagi pengalaman hidup dengan penyandang autis dan peran positif terhadap dunia badminton yang sangat berpengaruh dalam kehidupan Otoase serta sudut pandang masing-masing.

Baca Juga : KOREA OPEN : AN SEYOUNG Mencari Serangan Bolster | JUDI BADMINTON

Perbincangan Cohen dan Otoase

Cohen : apa model atau konsep yang kurang tepat mengenai para penyandang autis yang paling memfrustasikan bagi kamu?

Otoase : Terkadang orang salah mengartikan dan memandang rendah saya karena autis yang saya sandang, tapi saya tetap melanjutkan hidup dengan menyebarkan kesadaran kepada kaum disabilitas seperti saya bahwa kita bisa hidup seperti orang normal lainnya. Karena menurut Otoase di Papua New Guinea hampir secara keseluruhan orang berpikir dan memberlakukan kaum disabilitas khususnya autisme dengan mengurung dan dirawat oleh orang tua. Hampir keseluruhan penyandang disabilitas berada dirumah.

Cohen : Apakah kamu merasa sulit untuk dirumah, sebab keinginan yang sangat besar untuk keluar dan menikmati hidup?

Otoase : iya, saya juga punya kesulitan pendengaran, kadang saya sangat menikmati sewaktu berada di luar khususnya sewaktu mengikuti olimpiade badminton, tetapi juga kadang lebih baik dirumah ketika memang sedang ingin dirumah.

Cohen : Apa yang paling kamu inginkan orang untuk dimengerti dari kamu?

Otoase : Saya menyukai olahraga bukan karena itu menjaga saya aktif dan sehat saja, tapi itu memberi saya dunia sosial seperti membentuk pertemanan. Kesukaan saya terhadap badminton adalah keluasan zona yang alami juga kerja sama tim.

Baca Juga : ALL ENGLAND : LEE ZII JIA Semangat pindah Zona | BWF INDONESIA

Cohen : Itu sangat bagus! Saya bermain basket dan voli untuk Olimpiade, dan keseluruhan mengerti bagaimana ini bisa membantu kamu untuk bersosialisasi dan membuat pertemanan karena dalam olahraga yang paling berdampak bagi saya hampir sama seperti kamu. Mari balik membahas badminton bagaimana itu menjadi olahraga yang paling kamu tertarik.

Otoase : sekarang aku 57 tahun, dan masih bermain badminton merupakan cara menjaga saya tetap sehat. Badminton merupakan olahraga yang sangat sesuai karena untuk bermain badminton kamu tidak butuh banyak perlengkapan atau berkontak fisik. saya merasa nyaman dan itu adalah olahraga yang akan saya mainkan seumur hidup.

Cohen : Apakah kamu yakin badminton akan sangat bermanfaat bagi penyandang autis lainnya, jika iya, apa alasannya?

Otoase : saya sangat senang sewaktu bermain badminton. Aku selalu dengan teman dan itu memberi saya kesempatan untuk aktif dan bersosialisasi dalam waktu yang bersamaan. Dalam dunia dimana aku menghabiskan hampir seluruh waktu sendiri dan dirawat orang lain. Aku merasa bebas menjadi diri sendiri sewaktu saya di lapangan. Ada jumlah tertentu dari ketenangan dan relaksasi yang kudapat ketika aku dapat sewaktu bermain.

Cohen : bagaimana cara pelatih mu membantumu memperbaiki cara bermain?

Otoase : pelatihku sangat bersahabat, sangat membantu dan sabar. Hampir keseluruhan waktu saya berlatih dia akan membiarkan saya bermain sampai ada waktu dimana dia merasa dibutuhkan nya perbaikan cara main maka dia akan masuk kelapangan. Saya menyadari perbaikan yang sangat besar setelah saya bermain dengan pelatih saya, dan aku terus mengajak para autisme untuk memilih badminton sebagai olahraga yang bisa dipertandingkan. Sebab mereka bisa sangat membantu kamu dan berpengaruh terhadap permainan mu.

Cohen : Bagaimana permainan badminton dibentuk sejak kamu mulai bermain?

Otoase : kami akan bertanding pada bulan depan, jadi kita akan lihat, aku berharap akan menunjukkan seluruh keahlian saya, dan sungguh berharap untuk mewakili Papua New Guinea untuk Olimpiade Pertandingan Dunia khusus di Berlin 2023.

Cohen : bagaimana dengan keahlianmu di lapangan bisa membantu kamu di lapangan. Atau tidak?

Otoase : aku masih belajar untuk banyak hal dalam badminton, tapi aku tahu secara pasti itu pasti akan memberikan saya kenyamanan ketika saya tidak di lapangan.

Cohen : Apa yang membawa kamu memilih bermain badminton ?

Otoase : itu adalah olahraga yang mudah untuk dipelajari dan dinikmati, sebagai orang dengan autis, aku dulu mencari olahraga yang dapat memperbaiki kesehatan fisik saya, bekerja terhadap dunia sosial saya juga, dan bertemu orang baru. Badminton menyelesaikan itu semua bagi saya dan masih banyak.

Cohen: Luar biasa! Itu pasti terdengar seperti kamu telah membiat hampir keseluruhan olahraga dan kamu sungguh-sungguh membuat hasil yang luar biasa bagi Papua New Guinea. Terima kasih untuk waktu yang kamu sediakan untuk berbincang dengan saya, Raphael!.

Baca Juga : WORLD TOUR : Pembaharuan Sistem Peringkat BWF | BWF INDONESIA