ALL ENGLAND : Juara Muda Temukan Pola | BWF INDONESIA

Lakshya-Sen_AE-ALL-ENGLAND
Bagikan berita ini

Saat Lakshya Sen membuat final dari YONEX All England 2022, adanya rasa kembali kerumah, dalam komunitas badminton, yang itu telah menunjukkan keaslian, yang mengejutkan adalah bagaimana begitu cepat dia membuat itu terjadi.

Asosiasi dengan turnamen tua sudah sulit untuk hilang- Sen, seorang bocah yang dilatih oleh Prakash Padukone, yang merupakan juara pertama dari india di All England tahun 1980.

Lakshya Sen Mengguncang All England

Seluruh All England selalu membawa perubahan yang baik di india, tapu Padukone pada tahun 1980 menang dengan tembakan tidak terhentikan. Seperti Sen, Padukone juga merupakan bocah ajaib, punya sifat tenang yang sama di lapangan. Padukone pernah bertemu dalam permainan yang mana di adakan lebih cepat dan musuh yang lebih sulit; Sen membawa kembali esensi yang sama, yang dia tunjukkan dengan efek yang besar di semi final terhadap monster dari malaysia Lee Zii Jia sebagai pemain yang terkekang untuk mempertahankan juara.

Baca Juga : SWISS OPEN: SENSASI INDONESIA HANCUR | BWF INDONESIA

Tidak seperti pemain lain yang memiliki kesempatan terhadap badminon, atau memulai with olahraga lain, Sen terlahir untuk badminton, dia datang dari persediaan badminton, kakeknya adalah pemain lama, ayahnya juga seorang pelatih, dan dia mengingat memulai latihan olahraga umur 5 tahun. Sebagai harapan untuk memimpin. Dia menganti rumah hill-town dari Almora untuk ke bawah utara, sejauh 2,300km. Kepada Prakash Padukone akademi. Padukone akan menandai bahwa Sen sudah lebih bertalenta dari dia (Padukone) sewaktu di umur yang sama.

“Saya selalu tersentuh with Prakash”, Sen mengatakan setelah dia mengalahkan Lee Zii Jia. “permainan saya itu dipengaruhi oleh dia, dia bermain sangat bagus dilapangan. Saya sudah berlatih sangat banyak dengan dia, khususnya drop dan dribble dengan urutan.”

Sampai saya 2021, Sen tidak punya hasil yang spektakuler untuk mengambil peringkat 5 dalam perlombaan. Bahkan performa semi-final saat di HSBC BWF World Tour telah membantu oleh Padukone.

Kemudian itu semua datang bersamaan pada TotalEnergies BWF World Championship 2021, dimana dia berhail lolos ke sim-final dan hampir berhasil mengalahkan pemain senior Kidambi Srikasnth. Menemukan pembentukan baru dengan diikuti  oleh dia pada 2022, sebagaimana dia menang untuk gelar Super 500, dengan mengalahkan juara Loh Kean Yew di kandang rumah India Open.

Baca Juga : BWF PAPUA : OTOASE Membahas Badminton dan Autisme | BWF INDONESIA

Belum cukup, All England menjadi sesuatu secara bersamaan, disana sudah lebih kuat untuk di turnamen dalam 2 tahun, dan dengan kemenangan selama 2 tahun Anders Antonsen dan Lee Zii Jia, Sen menunjukkan dia disini untuk bertahan. Semua pertandingan melalui permainan ketiga sebelum berjalan dengan cerdas urutan dari titik menyabet kemenangan. Itu sudah menunjukan mental , taktik dan kekuatan fisik.

“Dia sangat cocok”, juara Lee Zii Jia yang mengobservasi yang di buat setelah melihat dia bertanding melawan Viktor Axelsen. “Saya sudah persiapan dengan baik.. Tapi dia bermain lebih baik”

Itu masih awal permulaan bagi karir Sen, dan sementara itu kesulitan untuk siapan memprediksi bagaimana itu akan terjadi. Tanda yang menjanjikan, kemampuan dia to jarak terakhir sudah sangat memgesankan sebagai pencapaianya, dalam pertahanan dia sangat luar biasa, dan dia bisa bermain dengan santai untuk permainan yang lama. (Jonatan Christie, mengatakan Sen mengingatkan dia kepada Kento Momota) sedangkan serangan nya memiliki ruang yang bisa berkembang, dia bisa mengejutkan musuh dengan smash tiba-tiba.

Untuk sekarang, sangat penting bahwa Sen mendapatkan lawan dari generasi lebih modern seperti Kunlavut Vitidsarn, Li Shi Feng dan Christo Popov, seorang pemain pria yang penuh dengan banyak bakat.

Baca Juga : ALL ENGLAND : Gelar Kedua Viktor Axelsen | BADMINTON ONLINE